Revitalisasi Jiwa-Jiwa Kepahlawanan
di Era/Abad Modern
Sebelum
kita masuk tentang revitalisasi jiwa-jiwa kepahlawan di era modern atau
reformasi, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu revitaisasi. Revitalisasi
adalah suatu proses atau cara dan perbuatan untuk menghidupkan kembali suatu
hal yang sebelumnya terberdaya sehingga revitalisasi berarti menjadikan
sesuatu atau perbuatan untuk menjadi vital, sedangkan kata vital mempunyai arti
sangat penting atau sangat diperlukan sekali untuk kehidupan dan sebagainya.
Di
era globalisasi atau era modern ini perlu adanya revitalisasi jiwa kepahlawaan,
mengapa saya katakana begitu karena pada era modern ini jiwa kepahlawanan
semakin memudar akibat perkembangan teknologi. Seharusnya spirit jiwa
kepahlawanan dapat dijadikan pengikat emosi kebangsaan dan kebersamaan kita di
tengah maraknya upaya untuk membuat sekat-sekat di antara sesama anak bangsa
yang mengancam keutuhan NKRI. Yang lebih memprihatinkan, banyak diantara kita
yang merasa bahwa peringatan hari pahlawan dan hari-hari bersejarah lainnya
hanyalah sebagai bentuk seremoni belaka, merupakan agenda rutin setiap
tahunnya, dan tanpa pernah ada tindak lanjut kedepannya untuk kemajuan bangsa
ini.
Hal
yang tak kalah sangat memprihatikannya adalah bobroknya perilaku para pejabat
bangsa ini. Orang-orang yang sudah terpilih sebagai wakil rakyat yang
seharusnya pro terhadap rakyat, justru malah memperkaya diri dengan praktek
korupsinya, penuh dengan kamuflase hipokrisi, dan ironi yang merebak di
berbagai aspek bangsa ini. Era globalisasi yang tidak bisa dibendung seperti
sekarang ini ditambah dengan ideologi pasar bebasnya semakin menambah orang
yang duduk di birokrasi menjadi-jadi untuk memenuhi nafsunya. Mereka
terhipnotis untuk menjadi seorang yang oportunis. Tidak ada lagi rasa peduli
terhadap sesama. Mereka disibukkan demi kepentingan dan keuntungan pribadi
semata.
Merevitalisasi
jiwa-jiwa kepahlawanan di era modern ini dalam berbagai aspek sangatlah penting.
Kembangkanlah apa yang menjadi bakat dan keahlian kita agar kita bisa menjadi
pakar di berbagai bidang di kehidupan ini. Karena menjadi seorang pahlawan itu
bukan hanya identik dengan ikut berperang, mengangkat senjata, dan terjun dalam
pertempuran. Karena ini konteksnya sudah berbeda dengan era sekarang. Dengan
kita menjadi seorang ahli di berbagai bidang yang sekiranya sangat memiliki
pengaruh dalam kemajuan bangsa ini, kita sudah bisa dikatakan sebagai seorang
pahlawan. Jika kita menyadari, sebenarnya bangsa ini masih terjajah. Maka
solusinya, semua pihak harus peduli dan senantiasa menanamkan jiwa-jiwa
kepahlawanan, semangat patriotisme, dan jiwa nasionalisme kedalam diri. Jika
kesemuanya itu sudah baik, maka saya yakin bangsa ini akan semakin makmur dan
sejahtera. Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan semakin solid
terjaga. Tidak ada lagi yang lupa tanggal 10 november diperingati sebagai hari
apa. Tidak ada lagi yang nantinya mengatakan memperingati hari Pahlawan adalah
seremoni belaka. Tidak ada lagi yang mengatakan bahwa Motto “Merdeka atau Mati”
yang diagungkan para pahlawan terdahulu sebagai sesuatu yang basi. Tidak akan
ada lagi yang berani menginjak harkat dan martabat bangsa ini. Karena kita
menyadari, mengaku, dan menghargai semua jasa-jasa para pahlawan kita. Kita
ingin meneruskan cita-citanya yang belum terwujud dan kita akan melestarikan
jiwa-jiwa kepahlawanan yang tertanam dalam diri mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar